Senin, 03 Januari 2022

Saya Tidak Tahu

Hakim bertanya kepada pembunuh presiden Mesir *Anwar Sadat* : Kenapa kamu bunuh Sadat?
Pembunuh menjawab : Sebab dia Sekular.
Hakim bertanya lagi : Apa arti atau yang dimaksud dengan Sekular itu?
Pembunuh menjawab : Saya tidak tahu.

Ada lagi kasus percobaan pembunuhan Penulis Mesir bernama Naguib Mahfouz.
Hakim bertanya kepada teroris yang menikam Naguib : _Kenapa kamu tikam dia ?_
Teroris : _Sebab tulisan di Novel nya yg berjudul *The Children of our neighborhood (Anak tetangga kami)*_.
Hakim : Apakah kamu sudah membaca novelnya?
Teroris : Belum.

Ada cerita lain lagi dlm kasus pembunuhan Penulis Mesir bernama *Faraj Fouda*.
Hakim bertanya kepada teroris yang membunuh Faraj Fouda : Kenapa kamu bunuh Faraj Fouda?
Teroris : Sebab dia pengkhianat (tidak setia).
Hakim : _Bagaimana kamu tahu dia itu pengkhianat ?
Teroris menjawab : Dari buku-buku yang dia tulis.
Hakim : Buku karangannya yang mana yang membuat kamu bisa menarik kesimpulan bahwa  dia pengkianat ?
Teroris : Saya belum pernah membaca buku-bukunya.
Hakim : _Kenapa ?_.
Teroris : *Saya buta huruf*.

Kesimpulan apa yang bisa kita tarik dari cerita-cerita tersebut di atas ?. 

Kebencian tidak pernah tersebar lewat ilmu pengetahuan. Kebencian selalu tersebar lewat kedunguan (kebodohan).

Dengan kata lain : 
Kebencian tidak mudah tersebar pada orang-orang yang pandai (orang-orang yang berilmu, yang menggunakan akalnya). Kebencian mudah tersebar pada orang-orang dungu (bodoh).