Kamis, 01 April 2021

Dialog Tentang Cinta

Dialog Tentang Cinta

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta sejati? Bagaimana saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab, “Ada taman yang indah dan luas di depan sana. Berjalanlah dan kamu tidak boleh mundur kembali. Kemudian ambillah satu saja bunga yang kamu anggap paling indah dan menakjubkan”

Plato pun berjalan, dan setelah beberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satu pun bunga?”

Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan aku tidak boleh mundur kembali. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling indah dan cantik, tapi aku yakin bahwa ada bunga yang lebih Indah lagi di depan sana, jadi tak kuambil bunga tersebut. Saat aku berjalan lebih jauh lagi, aku menemukan bunga yang lebih indah - tapi seperti yang tadi - aku tetap berfikir bahwa aku akan menemukan bunga yang lebih indah di depan sana. Hingga akhirnya aku bingung dan baru kusadari bahwa bunga-bunga yang kutemukan tak seindah bunga yang tadi, jadi akhirnya tak satupun bunga yang aku ambil.”

Gurunya kemudian menjawab “Jadi ya, itulah "cinta sejati"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?”

Gurunya pun menjawab, “Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah. Kemudian jika kamu menemukan pohon yang cukup tinggi dan kokoh, maka tebanglah pohon tersebut. Peraturannya sama, kamu tidak boleh mundur kembali.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang terlalu subur, dan tidak juga terlalu tinggi - tapi terlihat cukup kokoh. Pohon tersebut terlihat biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon ini?”

Plato pun menjawab, “Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi tadi, saat aku berjalan dan melihat pohon ini - kurasa pohon ini cukup bagus dan kokoh, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya.”

Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya, itulah perkawinan.”

Enam Jenis Harta Kehidupan

ENAM JENIS HARTA KEHIDUPAN ( yang sering kita lupakan ) 

1. Harta Rohani (Spiritual Asset)
Hubungan kita dengan Tuhan, yang pada akhirnya akan membuat kita lebih tenang, sabar, tegar, dan bijak dalam mengambil keputusan, tanpa harta ini kehidupan akan terasa tidak damai_

2. Harta Pikiran (Mind Asset)
Kemampuan berpikir, mengingat, menganalisa, dan ilmu pengetahuan, akan menjaga kita dari kesalahan kesalahan yang tidak perlu terjadi dan belajar dengan baik dari kesalahan kesalahan yang terjadi, baik kesalahan sendiri maupun orang lain, tanpa harta ini hidup akan mengalami banyak hambatan juga_

3. Harta Tubuh ( Body Asset)
Dengan menjaga harta yang satu ini, dengan olahraga, diet yang sehat, beristirahat yang cukup, maka kita akan bisa menikmati ke 5 jenis harta yang sudah kita kembangkan, tanpa kesehatan yang baik, seberapa pun banyak nya kekayaan yang kita miliki akan sia sia

4. Harta Hubungan (Network Asset)
Betapa tidak nyamannya jika kita dimusuhi oleh banyak orang, bertengkar dengan keluarga dan saudara kita, dengan relasi yang baik dengan banyak orang, terbuka juga saluran saluran berkat dan penguatan, tanpa harta ini kehidupan sosial sehari hari kita dan keluarga kita tidak akan sehat

5. Harta Keluarga (Family Asset)
Dengan keluarga yang utuh, saling membantu, anak-anak yang sehat dan pandai, suami istri yang mendukung pernikahan dan menjaga keluarga, maka kehidupan kita akan lebih indah, dengan mengesampingkan harta ini, kekayaan yang kita kumpulkan bukan akan membebaskan kita, tapi akan memenjarakan kita_

6. Harta Benda (Financial Asset)
Ini jenis harta yang penting untuk mendukung harta harta lain agar lebih berkualitas, namun bukanlah yang terpenting, harta ini pada akhirnya akan dengan rela kita tukarkan dengan ke-5 harta yang lain jika bisa, tapi anehnya kita malah sering menukarkan ke-5 harta lain dengan harta ini

ke-6 Harta ini mengikuti prinsip kekekalan, dimana yang semakin kekal semakin berharga.
contohnya : uang bisa habis dalam beberapa tahun, tapi tubuh, jiwa, dan pikiran kita 'hidup' lebih lama, sekitar 80 tahun, namun reputasi dan relasi kita bisa hidup setelah kita mati, dan keluarga kita akan beranak pinak selama ber-abad abad, ada yang melupakan kita setelah 4 generasi, ada yang terus mengingat sampai 10 generasi, tapi generasi yang kita tinggalkan akan terus berlanjut.

perkembangan ke-6 harta tersebut harus lah seimbang, jangan lupa :

1. berkumpul dengan indah bersama keluarga (harta Keluarga),

2. Berdoa, ke tempat ibadah membaca kitab suci, bermeditasi (harta  Rohani/Jiwani)

3. Berolah raga, makan sehat cukup istirahat (harta Tubuh)

4. Belajar, berpikir, mengingat, berkarya (harta *Pikiran* )

5. Bekerja, berinvestasi, berbisnis (harta *Benda* ) 

6. Berkomunitas, memaafkan, menyapa, memberitakan yang baik, memuji, menghindari kata kata buruk dan membantu orang (harta *Hubungan* )

Selamat menumbuhkembangkan kualitas hidupmu melalui permenungan Trihari Suci .. 🙏