Jumat, 11 Mei 2018

Syukuri Apa Yang Kita Miliki

Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah.

Saat berjalan tanpa tujuan. Ia baru sadar bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Ia lapar sekali dan ingin makan semangkuk bakmi

Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan warungnya, lalu bertanya,

"Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?"

“Ya, tapi aku tidak punya uang,"
jawab anak itu dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa, aku akan memberimu gratis".

Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa Nak?"
tanya pemilik warung.

“Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yang baru kukenal memberiku semangkuk bakmi sedangkan ibuku telah mengusirku dari rumah".

"Kamu seorang yang baru kukenal tapi begitu peduli padaku".

Pemilik warung itu berkata,

"Nak, mengapa kau berpikir begitu? Coba renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu...ibumu telah memasak nasi, lauk, dll setiap hari hingga kamu dewasa, berterimakasihlah kepadanya ..."

Anak itu kaget mendengar perkataan pemilik warung.

Mengapa untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih,
... tapi ...
Kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun,
aku tak pernah berterima kasih.

Anak itu bergegas pulang.
Sesampainya di ambang pintu rumah, ia melihat kecemasan tergambar di wajah ibunya.

Ketika melihat anaknya,
kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Nak... kau sudah pulang, cepat masuk... ibu telah menyiapkan makan malam."

Mendengar hal itu,
si anak tidak dapat menahan tangisnya dan menangis tersedu-sedu di hadapan ibunya.

Sahabatku, kadang satu kesalahan membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang sudah kita nikmati tiap hari.

Sekali-kali, kita mungkin akan sangat berterima kasih untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima.

Namun kita sering tidak sadar & lupa berterima kasih akan kebaikan-kebaikan dari orang-orang yang sangat dekat dengan kita.

Mari kita berterimakasih kepada :
Ayah - Ibu ... kita
Istri / Suami ... kita
Pegawai rumah tangga ... kita
Pegawai di kantor ... kita
Semua orang orang terdekat dengan kita

Hidup itu indah, bila kita tahu berterima kasih dan mensyukuri apa yang kita terima dari Tuhan...
Belajar menerima apa adanya ...

Ketika GELAP,
baru tersadarkan apa arti TERANG.

Ketika KEHILANGAN,
baru tersadarkan arti MEMILIKI

Ketika BERPISAH,
baru tersadarkan arti KEBERSAMAAN.

Kemarin sudah TIADA,
esok belumlah TIBA,
kita hanya punya 1 hari, yaitu HARI ini. Jangan sesali yang telah berlalu, sia-sia saja.

Syukuri apa yang telah kita miliki, agar kebahagiaan selalu berada di sisi kita

Dalam kehidupan NYATA,
kadang kita sering mempermasalahkan hal KECIL,
yang tidak PENTING, sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR.

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT,  karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA.

Keluarga yang RUKUN dan HARMONIS pun bisa HANCUR hanya karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING,
yang REMEH kerap dipermasalahkan,
tetapi yang lebih PENTING dan berharga LUPA dan TERABAIKAN.

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI, TAPI SETITIK kekurangan DIINGAT seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar