Senin, 07 Juli 2014

Sang Guru – Sang Nabi – Sang Budak



          Alkisah di Amerika Serikat tepatnya di negara bagian New Jersey tersebutlah sebuah SMU yang bernama Eastside. Pada tahun 1967 SMU Eastside merupakan salah satu SMU papan atas di seantero Amerika Serikat. Prestasi sekolah ini dapat diraih karena andil dari seorang Joe Clark yang menjadi guru biasa di SMU tersebut.

          Di dalam Joe Clark menyala semangat yang tinggi untuk mendidik murid-muridnya, suatu semangat yang di dalamnya terkandung dedikasi, kedisiplinan dan integritas, walaupun dengan cara yang nyeleneh yang boleh jadi berada di luar pagar pakem-pakem pendidikan. Joe Clark boleh dikata adalah guru yang ideal di mata murid-muridnya. Namun birokrasi, uang dan kekuasaan tidak menganggap Joe Clark sebagai sosok yang ideal, trinitas setan tersebut telah membuatnya tersingkir dan terbuang dari sekolah tempat ia mengajar. Birokrasi dan sistem pendidikan telah mencap dirinya sebagai orang gila dan aneh dan kelakuannya ini bisa meracuni keseluruhan sistem dan terlebih lagi mengancam karir sejawatnya. Oleh karena itu ia harus disingkirkan jauh-jauh dari sekolah, karena apabila ia telah disingkirkan (baca: dimutasikan) promosi dan kenaikan gaji telah menanti seluruh rekan-rekannya. Joe Clark akhirnya tersingkir setelah melewati perdebatan sengit yang hampir menyeretnya ke dalam  suatu perkelahian dengan salah seorang guru di sekolah tersebut. Akhirnya Joe Clark terpuruk dan harus menerima nasib menjadi kepala sekolah di salah satu SD di New Jersey.

          Selang 20 tahun sejak peristiwa tersebut, ia tiba-tiba ditawari pekerjaan oleh penilik sekolah di New Jersey untuk kembali ke New Jersey untuk menjadi kepala sekolah di SMU Eastside. Namun tawaran ini disambut dengan sinis bahkan ia sempat berdebat sengit dengan penilik sekolah, walau akhirnya ia menerima juga tawaran untuk menjadi kepala sekolah di SMU Eastside. Tapi apa lacur, SMU Eastside sekarang telah menjadi belantara kejam dengan segala tindak kekerasan, pelecehan, bahkan sarang perdagangan narkoba dan sudah pasti dengan prestasi belajar yang sangat rendah. Bak seorang Hercules yang dihukum berat oleh Hera ibu tirinya, ia harus membenahi SMU Eastside dalam waktu satu tahun. Hanya ia satu-satunya yang dianggap dapat membereskan sekolah tersebut.

          Discipline is not an enemy of enthusiasm”

          “You treat ‘em like animal then they behave like animal”

          “We are in the state of emergency and my word is law”

Otoriter memang kedengarannya, tapi apa yang bisa diperbuat oleh seorang pemimpin dalam keadaan darurat, selain hanya itu. Demokrasi tidak berlaku dalam keadaan seperti itu. Tak ada yang bisa diharapkan dari keadaan yang kacau balau tersebut. Orang-orang bertindak irasional, semau gue dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri sesaat tanpa peduli dengan orang lain. Anak-anak itu telah diubah menjadi binatang dengan mengurung mereka dalam kerangkeng sebagai sebentuk hukuman atas kesalahan mereka, hal ini adalah kesalahan menurutnya karena anak-anak itu sedang bertumbuh dan berkembang, dalam hal ini mereka ditumbuhkembangkan ke arah yang salah.

          “This people have been 5 years in this school, but they gave us nothing, they harras teacher, they sell drugs, they do harm to the other student, they are useless” 

Akhirnya Joe Clark mengeluarkan semua siswa-siswa nakal dari sekolahnya. Dalam hal ini ia bertindak tegas tanpa pandang bulu, guru-guru yang tidak disiplinpun ikut dihukum olehnya, hal ini memicu reaksi keras dari guru-guru yang dihukum. Sebenarnya ada  guru yang kesalahannya kecil, tetapi sebagai pemimpin Joe Clark harus berlaku adil, seorang guru harus menjadi contoh yang baik dan konsisten terutama dalam hal kedisiplinan.

          Namun ia juga memberi kesempatan bagi seorang murid kelas bawah (freshmen) untuk bertobat, untuk kembali lagi ke sekolah dan memperbaiki dirinya unutk lebih disiplin.

          “People says that Eastside High is the cemetary, that Eastside is the place for ghost. Ghosts are the spirits that rise from the death and all of you.are the ghosts”

          “You are going to lead our ressurection by denying that expectation that all of us are going to failure”

Seorang nabi selalu membawa harapan dan pencerahan di kala umat sedang frustasi dan putus harapan. Namun sering pencerahan tersebut membawa perubahan dan orang biasanya tidak nyaman dengan perubahan, padahal perubahan diperlukan untuk membangun cara hidup baru yang lebih baik. Perubahan memecah kebekuan dalam masyarakat yang sudah terkubur dalam tata cara hidup lama, yang menganggap hidup ini sudah final, menganggap tata cara itu adalah tujuan padahal ia hanyalah sarana. Tata cara hidup yang lama sudah usang, ia menjadi fana karena ia dibuat oleh manusia, ia menjadi fana karena keterbatasan dan kefanaan manusia itu sendiri. Tugas seorang nabi untuk mendobrak tata cara lama yang mengalami ideologisasi dalam otak masyarakat.

           “If you do not succeed in live, I don’t want you to blame your parent, I don’t want you to blame the whitemen, I want you to blame yourself. The responsibility is yours”

Sorang nabi tidak pernah mengajak orang untuk menyalahkan orang lain atau pihak manapun di luar orang yang diajaknya, seorang nabi selalu mengajak orang untuk berefleksi – dan hal ini butuh kerja keras dan disiplin diri – mengapa keadaan menjadi sedemikian kompleks. Ia juga mengajak seseorang untuk mencari solusi dari dalam diri sendiri karena semua persoalan datang dari diri sendiri dan terpulang dalam diri manusia itu sendiri, namun diri kita terlalu penuh dengan luka-luka, terlalu banyak kedok yang kita pakai agar kita merasa nyaman, hal ini membuat kita menjadi buta.

          Give us our children some pride and let them have their priority straight”

          “Do whatever you have to do to transform and to make this place into a special place where heart, soul and mind of young can rise, where they can grow tall, blossom. Out of among the shadow of the past. Where the mind of the young are set free”

Seorang guru membangkitkan kebanggaan bagi siswa-siswinya, membimbing mereka ke arah yang benar di mana nantinya akan tumbuh manusia-manusia yang berkualitas yang berani mengamini hidup dan tidak pesimis menghadapi hidup.

          “If you do not pass this Basic Skill Test, you will find yourself lock out, lock out from that American dream that you’ve seen advertises on TV, that they tell you that is easy to get”

Hal ini mengingatkan kita pada pendiri-pendiri Amerika yang puritan, yang menganggap Amerika adalah tanah yang dijanjikan Tuhan bagi mereka, untuk itu mereka harus bekerja keras membangun tanah tersebut dengan semangat asketis. Sama seperti Musa yang memimpin bangsa Israel menuju tanah terjanji.

          Namun apa artinya harapan yang luhur untuk membangun tata kehidupan yang lebih baik jika hal tersebut tidak didahului oleh kerelaan untuk berkorban. Harapan tersebut hanya akan menjadi janji kosong jika orang tidak mau terbuka satu sama lain, tak mau bekerja sama, egois dan individualistis, tak mau menjadi somebody to lean on, for another when sometime in their live have pain and sorrow

          Joe Clark akhirnya berhasil memperbaiki SMU Eastside, namun akhirnya ia harus berurusan dengan dinas kebakaran karena ia mengunci pintu-pintu darurat kebakaran dan hal ini adalah tindakan melawan hukum, sebenarnya hal ini ia lakukan untuk mencegah masuknya mantan siswa-siswa berandal yang sudah dikeluarkan dari sekolah, terutama siswa-siswa yang terlibat dengan peredaran dan perdagangan narkoba. Joe Clark ingin menunjukkan bahwa ia wajib melindungi siswa-siswi lainnya yang masih punya niat untuk sungguh-sungguh belajar.

          One bad apple, spoiled the bunch”

          “This is the war to save 2700 students”

Adapun yang berambisi agar Joe Clark dipenjara adalah Ibu Barret, salah satu dari orang tua murid yang anaknya dikeluarkan karena menjadi pengedar narkoba di sekolah. Ia dan kawan-kawannya biasa mengedarkan  narkoba lewat pintu belakang sekolah, pintu darurat kebakaran.

          Joe Clark akhirnya dipenjara oleh pihak berwajib karena hal ini. Namun di luar dugaan seluruh siswa SMU Eastside berdemonstrasi di luar kantor polisi menuntut pembebasan Joe Clark. Joe Clark akhirnya dibebaskan setelah demonstrasi tersebut.       Joe Clark adalah seorang pendidik sejati walaupun cara-cara yang diambil agak aneh di mata umum. Namun di masa-masa kacau memang dibutuhkan cara-cara spartan dan figur kepemimpinan yang tegas dan jika perlu keras. Hal ini terpaksa dilakukan Joe Clark untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak didiknya yang sungguh-sungguh mau belajar dan menuntut ilmu di SMU Eastside.      Kata paedagogi lazim dipakai untuk menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan khususnya anak-anak. Awalnya kata ini merujuk pada budak-budak jaman Yunani dan Romawi kuno yang bertugas menjaga lebih khususnya melindungi anak-anak majikannya dari pengaruh-pengaruh buruk dari luar, mengasuh dan mengajarkan sopan-santun bagi anak-anak majikannnya.

          Setelah menonton film ini muncul pertanyaan yang cukup mengusik, sebenarnya adakah perbedaan antara Guru – Nabi dan Budak? Apakah Guru-Nabi-Budak adalah tritunggal?  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar