
Alkisah di Amerika Serikat tepatnya di negara bagian New Jersey tersebutlah sebuah SMU yang bernama Eastside.
Pada tahun 1967 SMU Eastside merupakan salah satu SMU papan atas di
seantero Amerika Serikat. Prestasi sekolah ini dapat diraih karena andil
dari seorang Joe Clark yang menjadi guru biasa di SMU tersebut.
Di dalam Joe
Clark menyala semangat yang tinggi untuk mendidik murid-muridnya, suatu
semangat yang di dalamnya terkandung dedikasi, kedisiplinan dan
integritas, walaupun dengan cara yang nyeleneh yang boleh jadi berada di luar pagar pakem-pakem
pendidikan. Joe Clark boleh dikata adalah guru yang ideal di mata
murid-muridnya. Namun birokrasi, uang dan kekuasaan tidak menganggap Joe
Clark sebagai sosok yang ideal, trinitas setan tersebut telah
membuatnya tersingkir dan terbuang dari sekolah tempat ia mengajar.
Birokrasi dan sistem pendidikan telah mencap dirinya sebagai orang gila
dan aneh dan kelakuannya ini bisa meracuni keseluruhan sistem dan
terlebih lagi mengancam karir sejawatnya. Oleh karena itu ia harus
disingkirkan jauh-jauh dari sekolah, karena apabila ia telah
disingkirkan (baca: dimutasikan) promosi dan kenaikan gaji telah menanti
seluruh rekan-rekannya. Joe Clark akhirnya tersingkir setelah melewati
perdebatan sengit yang hampir menyeretnya ke dalam suatu
perkelahian dengan salah seorang guru di sekolah tersebut. Akhirnya Joe
Clark terpuruk dan harus menerima nasib menjadi kepala sekolah di salah
satu SD di New Jersey.
Selang 20
tahun sejak peristiwa tersebut, ia tiba-tiba ditawari pekerjaan oleh
penilik sekolah di New Jersey untuk kembali ke New Jersey untuk menjadi
kepala sekolah di SMU Eastside. Namun tawaran ini disambut dengan sinis
bahkan ia sempat berdebat sengit dengan penilik sekolah, walau akhirnya
ia menerima juga tawaran untuk menjadi kepala sekolah di SMU Eastside.
Tapi apa lacur, SMU Eastside sekarang telah menjadi belantara kejam
dengan segala tindak kekerasan, pelecehan, bahkan sarang perdagangan
narkoba dan sudah pasti dengan prestasi belajar yang sangat rendah. Bak
seorang Hercules yang dihukum berat oleh Hera ibu tirinya, ia harus
membenahi SMU Eastside dalam waktu satu tahun. Hanya ia satu-satunya
yang dianggap dapat membereskan sekolah tersebut.
“Discipline is not an enemy of enthusiasm”
“You treat ‘em like animal then they behave like animal”
“We are in the state of emergency and my word is law”
Otoriter memang kedengarannya, tapi
apa yang bisa diperbuat oleh seorang pemimpin dalam keadaan darurat,
selain hanya itu. Demokrasi tidak berlaku dalam keadaan seperti itu. Tak
ada yang bisa diharapkan dari keadaan yang kacau balau tersebut.
Orang-orang bertindak irasional, semau gue dan hanya mementingkan
kepentingan diri sendiri sesaat tanpa peduli dengan orang lain.
Anak-anak itu telah diubah menjadi binatang dengan mengurung mereka
dalam kerangkeng sebagai sebentuk hukuman atas kesalahan mereka, hal ini
adalah kesalahan menurutnya karena anak-anak itu sedang bertumbuh dan
berkembang, dalam hal ini mereka ditumbuhkembangkan ke arah yang salah.
“This
people have been 5 years in this school, but they gave us nothing, they
harras teacher, they sell drugs, they do harm to the other student, they
are useless”
Akhirnya Joe Clark mengeluarkan
semua siswa-siswa nakal dari sekolahnya. Dalam hal ini ia bertindak
tegas tanpa pandang bulu, guru-guru yang tidak disiplinpun ikut dihukum
olehnya, hal ini memicu reaksi keras dari guru-guru yang dihukum.
Sebenarnya ada guru yang kesalahannya kecil, tetapi
sebagai pemimpin Joe Clark harus berlaku adil, seorang guru harus
menjadi contoh yang baik dan konsisten terutama dalam hal kedisiplinan.
Namun ia juga memberi kesempatan bagi seorang murid kelas bawah (freshmen) untuk bertobat, untuk kembali lagi ke sekolah dan memperbaiki dirinya unutk lebih disiplin.
“People
says that Eastside High is the cemetary, that Eastside is the place for
ghost. Ghosts are the spirits that rise from the death and all of you.are the ghosts”
“You are going to lead our ressurection by denying that expectation that all of us are going to failure”
Seorang nabi selalu membawa harapan
dan pencerahan di kala umat sedang frustasi dan putus harapan. Namun
sering pencerahan tersebut membawa perubahan dan orang biasanya tidak
nyaman dengan perubahan, padahal perubahan diperlukan untuk membangun
cara hidup baru yang lebih baik. Perubahan memecah kebekuan dalam
masyarakat yang sudah terkubur dalam tata cara hidup lama, yang
menganggap hidup ini sudah final, menganggap tata cara itu adalah tujuan
padahal ia hanyalah sarana. Tata cara hidup yang lama sudah usang, ia
menjadi fana karena ia dibuat oleh manusia, ia menjadi fana karena
keterbatasan dan kefanaan manusia itu sendiri. Tugas seorang nabi untuk
mendobrak tata cara lama yang mengalami ideologisasi dalam otak
masyarakat.
“If you
do not succeed in live, I don’t want you to blame your parent, I don’t
want you to blame the whitemen, I want you to blame yourself. The
responsibility is yours”
Sorang nabi tidak pernah mengajak
orang untuk menyalahkan orang lain atau pihak manapun di luar orang yang
diajaknya, seorang nabi selalu mengajak orang untuk berefleksi – dan
hal ini butuh kerja keras dan disiplin diri – mengapa keadaan menjadi
sedemikian kompleks. Ia juga mengajak seseorang untuk mencari solusi
dari dalam diri sendiri karena semua persoalan datang dari diri sendiri
dan terpulang dalam diri manusia itu sendiri, namun diri kita terlalu
penuh dengan luka-luka, terlalu banyak kedok yang kita pakai agar kita
merasa nyaman, hal ini membuat kita menjadi buta.
”Give us our children some pride and let them have their priority straight”
“Do
whatever you have to do to transform and to make this place into a
special place where heart, soul and mind of young can rise, where they
can grow tall, blossom. Out of among the shadow of the past. Where the
mind of the young are set free”
Seorang guru membangkitkan
kebanggaan bagi siswa-siswinya, membimbing mereka ke arah yang benar di
mana nantinya akan tumbuh manusia-manusia yang berkualitas yang berani
mengamini hidup dan tidak pesimis menghadapi hidup.
“If you
do not pass this Basic Skill Test, you will find yourself lock out, lock
out from that American dream that you’ve seen advertises on TV, that
they tell you that is easy to get”
Hal ini mengingatkan kita pada
pendiri-pendiri Amerika yang puritan, yang menganggap Amerika adalah
tanah yang dijanjikan Tuhan bagi mereka, untuk itu mereka harus bekerja
keras membangun tanah tersebut dengan semangat asketis. Sama seperti
Musa yang memimpin bangsa Israel menuju tanah terjanji.
Namun apa
artinya harapan yang luhur untuk membangun tata kehidupan yang lebih
baik jika hal tersebut tidak didahului oleh kerelaan untuk berkorban.
Harapan tersebut hanya akan menjadi janji kosong jika orang tidak mau
terbuka satu sama lain, tak mau bekerja sama, egois dan individualistis,
tak mau menjadi somebody to lean on, for another when sometime in their live have pain and sorrow
Joe Clark akhirnya berhasil memperbaiki SMU Eastside,
namun akhirnya ia harus berurusan dengan dinas kebakaran karena ia
mengunci pintu-pintu darurat kebakaran dan hal ini adalah tindakan
melawan hukum, sebenarnya hal ini ia lakukan untuk mencegah masuknya
mantan siswa-siswa berandal yang sudah dikeluarkan dari sekolah,
terutama siswa-siswa yang terlibat dengan peredaran dan perdagangan
narkoba. Joe Clark ingin menunjukkan bahwa ia wajib melindungi
siswa-siswi lainnya yang masih punya niat untuk sungguh-sungguh belajar.
“One bad apple, spoiled the bunch”
“This is the war to save 2700 students”
Adapun yang berambisi agar Joe
Clark dipenjara adalah Ibu Barret, salah satu dari orang tua murid yang
anaknya dikeluarkan karena menjadi pengedar narkoba di sekolah. Ia dan
kawan-kawannya biasa mengedarkan narkoba lewat pintu belakang sekolah, pintu darurat kebakaran.
Joe Clark
akhirnya dipenjara oleh pihak berwajib karena hal ini. Namun di luar
dugaan seluruh siswa SMU Eastside berdemonstrasi di luar kantor polisi
menuntut pembebasan Joe Clark. Joe Clark akhirnya dibebaskan setelah
demonstrasi tersebut. Joe Clark adalah seorang
pendidik sejati walaupun cara-cara yang diambil agak aneh di mata umum.
Namun di masa-masa kacau memang dibutuhkan cara-cara spartan dan figur
kepemimpinan yang tegas dan jika perlu keras. Hal ini terpaksa dilakukan
Joe Clark untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak didiknya yang
sungguh-sungguh mau belajar dan menuntut ilmu di SMU Eastside. Kata paedagogi
lazim dipakai untuk menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan
pendidikan khususnya anak-anak. Awalnya kata ini merujuk pada
budak-budak jaman Yunani dan Romawi kuno yang bertugas menjaga lebih
khususnya melindungi anak-anak majikannya dari pengaruh-pengaruh buruk
dari luar, mengasuh dan mengajarkan sopan-santun bagi anak-anak
majikannnya.
Setelah
menonton film ini muncul pertanyaan yang cukup mengusik, sebenarnya
adakah perbedaan antara Guru – Nabi dan Budak? Apakah Guru-Nabi-Budak
adalah tritunggal?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar